Blogger templates

Pages

Senin, 28 September 2015

laporan observasi

LAPORAN OBSERVASI
KEGIATAN ADMINISTRSI PENDIDIKAN DI MTs GUPPI 03 ASTOMULYO
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Akhir Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
Dosen Pembimbing
: Marsaid, M.Pd.I

Description: STAIN Colour.jpg









DISUSUN OLEH KELOMPOK II
NAMA                                   : SEFI RUSWANINGSIH             (1286312)
   ISNAINI DIAN WARFA’NI        (1285262)
PRODI/SEMESTER                        : PBA/B/IV







SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN)
JURAI SIWO METRO LAMPUNG
 2013/2014



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
a.      Latar Belakangan  Masalah
b.      Rumusan Masalah
c.       Tujuan Observasi
BAB II PEMBAHASAN
BIODATA SEKOLAH
HASIL OBSERVASI
1.      Bentuk Fisik MTs GUPPI 03 Astomulyo
a.       Halaman Sekolah
b.      Gedung Sekolah Keseluruhan
c.       Ruang Kepala Sekolah
d.      Ruang Guru dan Perpustakaan
e.       Ruang Tata Usaha
f.       Ruang Kelas VIII
g.      Ruang Kelas IX
2.      Tenaga Pendidik
3.      Sarana Prasarana
a.       Gedung OSIS dari luar
b.      Gedung OSIS dari dalam
c.       Tempat Ibadah
d.      Tempat Wudhu
e.       WC
f.       Tempat Parkir
g.      Prestasi Sekolah
 Kesimpulan
Saran



BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang Masalah
saat ini banyak sekali sekolah-sekolah Islam yang ada di Indonesia yang tersebar diseluruh wilayah hingga pedesaan baik Swasta maupun Negeri. namun tidak sedikit dari sekolah Islam itu sarana dan prasarananya kurang memadai terutama sekolah swasta. Hal ini tentunya akan menghambat proses belajar mengajar  siswa dan membatasi potensi yang ada pada siswa. Jumlah bangunan yang kurang banyak  dan kurang memadai fasilitasnya membuat para pegawai dan siswanya merasa kurang nyaman. Kita semua tentu menginginkan pendidikan di Indonesia terutama pendidikan di sekolah Islam mengalami peningkatan baik akhlak ataupun kemampuan akademis dan teknologinya, tetapi bagaimana pendidikan di Indonesia akan maju jika sarana dan prasarananya kurang memadai. Disini tugas kita sebagai tunas bangsa ikut serta mengetahui keluhan dan masalah yang ada pada pendidikan disekitar kita sehingga kita bisa menyumbangkan pikiran ataupun memberi solusi untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia terutama didaerah kita. Disini penulis akan memaparkan hasil observasi di MTs GUPPI 03 yang saat ini mengalami kekurangan bangunan dan perbaikan.
b.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kondisi fisik di MTs GUPPI 03 Astomulyo?
2.      Kegiatan administrasi apa yang kurang berjalan di MTs GUPPI Astomulyo?
c.       Tujuan Observasi
1.      Mengetahui kondisi fisik di MTs GUPPI 03 Astomulyo.
2.      Mengetahui kegiatan administrasi yang kurang berjalan di MTs GUPPI 03 Astomulyo.






PENUTUP
a.      Kesimpulan Observasi
            Berdasarkan hasil observasi dan perbandingan dari tahun ketahun maka penulis menyimpulkan bahwa MTs GUPPI 03 Astomulyo mengalami peningkatan dalam hal prestasi dan tenaga pendidik, namun mengalami kemunduran dalam hal sarana dan prasarananya akan tetapi ada satu ruangan yang mengalami peningkatan.
            Pada tahun 2008, ruang tata usaha mulanya adalah perpustakaan  yang kini perpustakaan berada satu ruang dengan ruang guru sedangkan ruang guru  bertempat digedung OSIS. Ruang OSIS sendiri saat itu belum ada, bahkan OSIS sendiri hanya sebagai simbol sehingga tidak pernah mengadakan rapat atau membentuk panitia kegiatan. Pada tahun tersebut juga masih ada 2 komputer untuk praktek para siswanya yang terletak diruangan yang saat ini menjadi gudang. sedangkan pada tahun 2014 tidak ada laboratorium komputer bahkan komputerpun tidak ada, ketika para siswa praktek komputer, mereka meminjam laptop salah satu guru.
            Ruang belajar mengajar masih sama belum ada perubahan dari tahun 2008 bahkan sebelum tahun itu hingga saat ini. Ada satu ruang belajar yang mengalami peningkatan yaitu kelas IX, kursi, meja dan lantainya pun sudah sangat baik.
            Selain itu sekolah ini juga mengalami penurunan siswa. Hal ini disebabkan salah satu penerus dari pendiri sekolah ini membuat MTs baru sehingga, MTs GUPPI 03 Astomulyo ini bersaing untuk mendapatkan murid.
para siswa yang membawa motor diparkirkan didepan ruang kelas, dikarenakan menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Sekolah ini tidak mempunyai satpam sehingga keamanan disekolah ini kurang baik.
Kemajuan yang bisa dilihat yaitu, OSIS yang mulai bergerak dengan mandiri dan mempunyai banyak kegiatan. Seperti hari kartini, PHBI, perpisahan dan lain sebagainya. Sedangkan pada tahun 2007 setiap ada kegiatan yang mengatur dan membentuk panitia itu adalah guru  bukan anggota organisasi.  Organisasi pramuka disekolah ini masih sama seperti tahun sebelumnya, mereka masih aktif dan mandiri menjalankan organisasi tersebut.
Prestasi disekolah ini sudah mulai meningkat. Hal ini dibuktikan dengan dengan diraihnya juara dua olympide matematika di UNILA pada tahun 2011 dan juara 2 Qatmil Qur’an tingkat kabupaten.
Untuk menyalurkan hobi siswa khususnya dalam bidang olah raga, sekolah ini tidak mempunyai banyak alat yang bisa digunakan, sebab alat-alat itu sudah mulai rusak.
Biaya disekolah ini biasa disebut Sumbangan Wali Murid yang berkisar Rp. 30.000,00 perbulan. Disekolah ini juga ada beasiswa BOS yang diperuntukkan bagi siswa yang berekonomi menengah kebawah. Didalam pemilihan siswa yang menerima dana BOS , ada ketidaksesuaian antara quota yang ditentukan oleh pemerintah dengan kondisi dilapangan. Jumlah siswa kurang mampu lebih banyak dari quota yang ditentukan pemerintah. Hal ini membuat kepala sekolah melakuakan kebijakan lain terhadap biaya tersebut berdasarkan rapat dengan wali murid serta para guru. Kebijakan beliau adalah mengurangi dana BOS dari siswa yang mendapatkan beasiswa, kemudian dibagi rata kepada siswa yang kurang mampu yang tidak mendapatkan beasiswa BOS.
Gaji para guru disekolah ini juga tidak terlalu besar. Bahkan kepala sekolah hanya bergaji Rp. 100.000,00 perbulan.
Masyarakat disekitar sekolah ini juga sangat mendukung dan ikut menjaga ketertiban siswanya dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan adanya komunikasi yang baik antara masyarakat dan pihak sekolah bila ada salah satu siswanya yang membolos.
Dari realita yang dipaparkan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa sekolah ini mempunyai masalah dalam hal pembangunan untuk perbaikan gedung, penamabahan gedung, menambah koleksi buku perpustakaan, membeli alat-alat olah raga untuk siswa, serta sarana komputer yang sangat diperlukan siswa ketika praktek. Hal ini berkaitan dengan keuangan sekolah. Telah dipaparkan diatas bahwa setiap siswa menyumbang sebesar Rp. 30.000,00 perbulan, dengan minimnya murid maka dana sumbangan itu tidak mencukupi kebutuhan sekolah. Dana BOS yang minim juga tidak bisa membantu kekurangan pada sekolah ini, terlebih lagi ketika sekolah harus mengeluarkan biaya untuk siswa-siswanya yang akan mengikuti perlombaan dan dana diatas belum cukup untuk membiayai kegiatan perlombaan diluar daerah. Pada posisi seperti ini, pihak sekolah merasa prihatin ketika siswa-siswa yang hendak mengikuti lomba diluar daerah menggalang dana pribadi atas inisiatif sendiri.
a.      Saran
Melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan seperti itu, penulis menyarankan agar pemerintah meningkatkan perhatiannya terhadap sekolah Islam swasta di Indonesia, serta mengharapkan agar masyarakat sekitar terus berpartisipasi dalam keamanan dan ketertiban sekolah yang ada disekitar.












0 komentar:

Posting Komentar